Stabilitas nasional adalah fondasi krusial bagi kemajuan dan kesejahteraan suatu negara. Tanpa stabilitas, pembangunan ekonomi terhambat, investasi enggan masuk, dan potensi konflik sosial meningkat. Di Indonesia, Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) memegang peranan sentral dalam menjaga stabilitas nasional dengan mengatasi berbagai ancaman, baik yang datang dari dalam maupun luar negeri. Tugas ini tidak hanya melibatkan penegakan hukum, tetapi juga upaya pencegahan, deteksi dini, dan penanganan krisis yang komprehensif. Upaya Polri ini sangat vital dalam memastikan Indonesia tetap kokoh dan bersatu.
Dalam menghadapi ancaman internal, Polri berfokus pada penanganan kejahatan transnasional, radikalisme, terorisme, dan potensi konflik sosial. Unit khusus seperti Densus 88 Antiteror secara aktif membongkar jaringan teroris dan mencegah aksi-aksi kekerasan yang dapat merusak ketenteraman masyarakat dan mengancam stabilitas nasional. Sementara itu, direktorat-direktorat seperti Narkoba dan Kejahatan Siber juga intens memerangi peredaran narkotika dan kejahatan digital yang dapat merusak generasi muda dan infrastruktur vital negara. Pada operasi penangkapan gembong narkoba lintas negara di perairan Kalimantan pada Mei 2025, Satuan Narkoba Polri berhasil menyita puluhan kilogram sabu, menggagalkan ancaman serius terhadap masyarakat.
Ancaman eksternal, meskipun seringkali menjadi domain militer, juga membutuhkan kontribusi Polri, terutama dalam konteks keamanan perbatasan dan kejahatan lintas negara. Polri bekerja sama dengan lembaga penegak hukum internasional dan negara-negara tetangga untuk memerangi kejahatan terorganisir seperti penyelundupan manusia, perdagangan ilegal, dan kejahatan siber yang bersifat global. Misalnya, Polri berkoordinasi dengan kepolisian Filipina dan Malaysia dalam penanganan kasus penculikan di perairan Sulu, menunjukkan upaya kolektif dalam menjaga keamanan regional.
Selain penindakan, Polri juga secara proaktif melakukan upaya pencegahan dan mitigasi. Program-program deradikalisasi, sosialisasi hukum, hingga penguatan kemitraan polisi dengan masyarakat (Polmas) adalah bagian dari strategi untuk membangun ketahanan sosial terhadap berbagai ancaman. Kesiapsiagaan Polri dalam menghadapi setiap potensi gangguan, didukung oleh intelijen yang kuat dan respons cepat, memastikan stabilitas nasional tetap terjaga. Dengan demikian, Polri bukan hanya penegak hukum, tetapi juga pilar penting yang menjamin keamanan dan keutuhan bangsa dari setiap ancaman yang datang.