Dalam situasi darurat, respons medis yang cepat dan efektif sangat bergantung pada memastikan ketersediaan Pusdokkes dan seluruh peralatan pertolongan pertamanya. Ini bukanlah tugas yang sederhana, melainkan sebuah proses kompleks yang melibatkan manajemen logistik yang cermat, mulai dari pengadaan, penyimpanan, hingga distribusi dan pemeliharaan. Tanpa sistem logistik yang kuat, peralatan medis vital bisa saja tidak tersedia saat dibutuhkan, mengancam keselamatan personel maupun masyarakat. Sebagai contoh, pada Jumat, 10 Januari 2025, Pusdokkes Polri melakukan audit mendadak di gudang penyimpanan peralatan medis di kawasan Cibubur, untuk memastikan ketersediaan Pusdokkes dalam menghadapi skenario bencana alam.
Proses memastikan ketersediaan Pusdokkes dimulai dari perencanaan kebutuhan yang akurat. Pusdokkes harus secara rutin menganalisis jenis dan jumlah peralatan yang dibutuhkan, berdasarkan data historis penggunaan, proyeksi kegiatan, dan potensi risiko. Setelah kebutuhan diidentifikasi, proses pengadaan harus dilakukan dengan transparan dan efisien, memilih pemasok yang dapat menyediakan peralatan berkualitas tinggi sesuai standar medis Polri. Ini mencakup segala hal mulai dari perban steril, obat-obatan esensial, hingga defibrillator otomatis eksternal (AED) dan alat fiksasi patah tulang.
Selanjutnya, penyimpanan yang tepat adalah kunci. Peralatan medis harus disimpan di tempat yang bersih, aman, terkontrol suhu dan kelembapan, untuk menjaga kualitas dan efektivitasnya. Obat-obatan dan alat dengan tanggal kedaluwarsa harus dikelola dengan sistem First-In, First-Out (FIFO) untuk menghindari pemborosan. Petugas logistik Pusdokkes secara berkala melakukan inventarisasi untuk memastikan ketersediaan Pusdokkes dan akurasi data stok. Pada tanggal 15 Maret 2024, dilaporkan bahwa Pusdokkes berhasil mengurangi expired rate obat-obatan hingga 15% berkat penerapan sistem inventarisasi digital.
Distribusi yang cepat dan efisien juga sangat penting. Peralatan harus dapat diangkut dengan aman dan cepat ke lokasi yang membutuhkan, baik itu unit polisi di daerah terpencil, lokasi kejadian bencana, atau saat operasi khusus. Ini memerlukan sistem transportasi yang handal dan prosedur pengiriman darurat yang jelas. Terakhir, pemeliharaan rutin dan kalibrasi peralatan medis sangat vital. Peralatan yang tidak berfungsi optimal sama berbahayanya dengan peralatan yang tidak tersedia. Dengan manajemen logistik yang komprehensif, Pusdokkes dapat secara konsisten memastikan ketersediaan Pusdokkes beserta peralatan pertolongan pertamanya, menjadi tulang punggung kekuatan medis Polri dalam setiap misi dan situasi.